Sekarang memasuki bulan September atau bulan ke-9 dari bulan ke-12 tahun 2023. Pemilu baik untuk pemilihan presiden serta anggota dewan akan berlangsung bulan ke-2 tahun 2024. Tersisa 5 bulan lagi atau kurang 1 semester Masa Akhir Jabatan Presiden Indonesia. Presiden sebagai sebuah jabatan selama ini diberlakukan di Indonesia setelah kemerdekaan diraih sejak 17 Agustus 1945 atau sudah 78 tahun negri +62 (indonesia) menikmati kemerdekaannya dari penjajahan Belanda, Portugis, Sekutu hingga Jepang. Total tidak kurang 350 th sudah dialami bangsa berbendera merah putih ini. Meski demikian, belum ada atau bahkan ada niyatan untuk membalas keburukan akibat penjajahan tersebut. Memasuki usia 78 tahun kemerdekaan, pertanyaan penting adalah apakah warga yang menghuni bumi nusantara ini betul betul merdeka.

saat presiden di tengah proyek (cnbcindonesia.com)

Dikaitkan logika usia manusia atau orang pada umumnya, usia 78 sudah masuk masa pensiun bagi seseorang itu jika ia seorang PNS atau ASN di Indonesia. Bahkan jika merunut ajaran Islam yang dibawa kanjeng Nabi Muhammad SAW yang misinya selesai beliau dalam usia 63 tahun atau 60 lebih sedikit. Sisa/ kelebihan ini dalam bahasa arab sebagai bidh'un (antara 3-9). Sementara usia pensiun bervariasi, ada  yang mulai 56, 60, 65 bahkan 70 an untuk tingkat seorang Guru Besar (profesor) di kampus. Mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam, dan ini menjadi kilas balik cahpondokkan menilai sebuah perjalanan sebuah karya bersifat kebangsaan. Nabi Muhammad SAW di tahun ke-63 sudah berhasil menorehkan catatan sebagai insan yang sukses baik dari kewilayahan (kenegaraan) serta kedamaian antar umat beragama. 

Beliau wafat sementara penduduk sekitar tetap masih ada warga nasrani, yahudi namun berada di pinggiran dengan tautan perjanjian perdamaian serta perlindungan dari kepemimpinan rasululloh SAW yang juga sebagai utusan Tuhan (Alloh SWT) di muka bumi, Dan jazirah arabia sudah dalam keadaan muslim semuanya. Sukses lahiriyah sebagai wilayah aman (biladiyah amaniyah) serta sukses dari sisi keagamaan (tauhid) yakni islam yang kaaffah dengan tetap melindungi mereka yang masih dengan keyakinannya dengan jaminan kehidupan yang berlaku pada umumnya. Sementara masa juang beliau yang dari seorang diri hingga memperoleh bebarapa sahabat setia di Makkah kurun waktu 13 tahun bisa dikatakan hanya memperoleh 100 personil. Baru setelah hijrah (pindah daerah perjuangan) ke Madinah, disinilah Beliau memperoleh sahabat sahabat dalam jumlah banyak (Anshor) dan akhirnya bisa dikenal hingga ke segala antero negri yang ada saat itu baik sisi barat (Romawi) hingga timur (Persia). Total perjuangannya lebih kurang 23 tahun meraih puncak tertinggi sebagai utusan mengelola dunia, serta meluruskan ajaran ajaran yang masih menyimpang serta pemikiran kejumudan (jahiliyah). Dibekali sebuah kekuatan fisik yang prima serta menjadi tauladan panglima perang tertinggi menjaadikan Beliau menyempurnakan kepemimpinan beberapa utusan Alloh sebelumnya.

Indonesia, dengan kemajemukan warga serta budayanya serta dielu-elukan sebagai baldatun toyyibatun ghofuur (demikian para dai/ mubaligh) selalu sampaikan memiliki nilai dan daya juang bagi penguasa atau pemimpinnya. Dengan kekuatan SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah serta jumlah penduduk yang banyak dengan pola tersebar di berbagai pulau adalah asset yang tak ternilai. Alam yang diciptakan Alloh SWT serta manusia tinggal menikmati, mengolah, membudidayakan bahkan tinggal menjual hasil hasil alamnya disertai jumlah penduduknya merupakan rahmat Alloh SWT tersenderi. Mau apa apa bahan baku serta tenaga selalu tersedia. Apakah ini sudah diamalkan dan tak hanya slogan slogan semata yang sering dilihat dan di dengar di media ?. Apakah para pemimpin yang sedang berkuasa memikirkan kekuatan serta potensial sumber daya yang dimiliki  dengan semestinya ?.

Dari presiden-1 hingga saat ini sebagai presiden zaman milenial (perubahan era digital cukup pesat), masing masing ada plus dan minusnya.  Pemimpin juga manusia biasa, punya persoalan, keluarga, masa lalu serta masa depan yang hampir belum pasti semuanya. Hanya menjelang semester ini, kejadian baik alamiah (bencana) serta kontak sosial begitu kentara. Dari demo buruh, karyawan pemerintah sendiri atau BUMN, pengangguran melimpah disertai daya beli sangat menurun tajam hingga persoalan hak atas milik. Tak lupa masalah IKN (Ibu Kota Nusantara) yang menjadi PR besar. Niyat baik era presiden saat ini memang bagus, menjadikan Indonesia bak semaju China, namun yang nampak terlupakan dialog dan musyawarah seprti abnormal. Kejadian terakhir di bumi Melayu yang mengundang perhatian nasional mendahului kontra antar komunitas Dayak. Bilamana PR besar ini tak segera tertuntaskan dengan baik, bisa jadi akan menjadi kenangan pahit dari presiden presiden sebelumnya.

tayangan tajuk video yang lugas (sumber video FB)

Kelamaan memerintah era orde baru meski persoalan ekonomi tak ada gejolak berarti bahkan kesempatan kerja cukup mudah saat itu. Toh akhirnya terjadi semacam pemakzulan (penurunan paksa) oleh warga indonesia yang kebetulan semuanya solid dengan menempatkan tokoh tokohnya. Yang terjadi saat ini berbeda, jajaran birokrasi dan aparat cukup kuat disamping masih tingginya dukungan sebagain kalangan yang awalnya sebagai buzzer politik. Sekarang hampir semua lini ada semacam splite (perpecahan) yang cukup berarti. Akankah rejim saat ini bisa menguasai Rempang Melayu yang menjadi PR terakhirnya, kita tunggu saja.  Lolos tidaknya akan menjadi titik nadir dari sebuah kekuasaan serta demokrasi yang kian pudar pelan pelan atau bahkan akan terulang seperti akhir masa jabatan orde baru yang harus berhenti (deadlock) di tengah jalan ?. Yahh.....5/5 bulan terakhir menjadi penentu nasib baik atau buruk rezim milenial yang kebetulan dipegang mantan walikota Solo ini.

Rempang adalah buah tangan (hadiah) kesultanan Riau yang akhirnya diberikan kepada prajurit, tentara, relawan yang sama sama mengusir penjajah Belanda. Sekarang justru sebaliknya, para warga yang merupakan turunan, nasab, keluarga besar para prajurit atau sekedar relawan perang akankah dengan nvestasi (pabrik) justru akan terusir dari tanah kelahiran dan dilakukan oleh negara ?.

Wallohu A'lam