Ini adalah pengalaman pribadi yang mungkin pantas jadi tulisan (versi blog/ web) karena memang sangat mengharukan dan bisa jadi contoh yang baik. Jika ini adalah hal baik dan baru, mungkin sebagian saudara muslim ada yang katakan dengan bid'ah hasanah (sesuatu baik yang pantas diteruskan). cahpondokkan sudah berusaha untuk mengembalikan iphone yang tertinggal di masjid ke pemiliknya. Sebelumnya juga pernah alami saat tengah malam usai latihan pingpong di Karanganyar yakni saat ada motor mogok di daerah Banjarsari dan cahpondokkan menunggui hingga selesai urusan yakni pengendara berhasil menghidupkan kembali motornya. Keduanya sebagian contoh saja yang kapan kapan pun bisa terjadi kepada siapapun dan di tempat manapun tanpa direncanakan bahkan sangat tidak terduga.

sempat dipuload di media sosial FB

Banyak pemandangan saat ini baik siang atau malam serta tak kenal waktu, pengendara motor (terutama) kehabisan BBM dan yang bersangkutan menuntun kendaraannya. Baik itu wanita, anak muda hingga orang tua. Ternyata keadaan ini menjadikan sebagian masyarakat kita untuk berlomba dalam beramal entah dengan cara : mendorong (stepping) via kaki yang sering disaksikan saat ada acara turing, memberikan BBM seperlunya dengan botol air mineral, juga memberikan dengan uang secukupnya untuk keperluan BBM saja (minimal 1 liter atau sepadan 10 ribu an). Bisa dikatakan saat ini memang memasuki krisis secara global, sehingga masyarakat sangat mensiasati aneka belanja mereka termasuk keperluan di jalanan.

Masih Ada Orang Baik Di Tengah Keegoan, penulis cantumkan sebagai judul yakni saat kami kehabisan BBM di daerah Delanggu perjalanan dari Jogja - Solo. Perkiraan kami dengan tanda di monitor speedometer masih bisa sampai Pakisbaru, ternyata sampai pasar sudah habis. Di saat menuntun hanya sekitar 15 meter didatangi bapak (mungkin pensiunan dengan postur tegap) menyetop kami dan beliau diinformasikn bahwa loss BBM. Beliau langsung buka jok motornya dan membawa sebotol 1/2 literan air mineral yang berisi BBM pertalite. Mau ditukar uang, beliau tidak setuju alias gunakan saja BBM sedikit ini ...!! kata bapak yang tak mau disebut nama. Yang kami ingat dan sempat kami hafalkan plat motornya AD 6311 JV. Sempat cahpondokkan tuliskan di Info Cegatan Solo Dan Sekitarnya (sebuah forum media sosial berbasis FB) dan mendapat support cukup banyak juga (berupa like dan komentar) seperti gambar diatas.

Akhirnya dengan sedikit lega menuju SPBU Pakisbaru dengan segera via modal 1/2 liter BBM. Sempat was was juga, jika menuntun bisa sampai 1/4 jam lebih sementara janjian di Solo jam 20.30 dengan pelanggan setia Ibu Yuli mojosongo Solo yang merupakan konsumen setia usaha kami di rumah. Saat kehabisan BBM jam menunjukkan pukul 20.00 kurang sedikit. Setelah pencapaian SPBU Pakisbaru, alhamdulillah perjalanan bisa diselesaikan dengan rencana semula dan mundur sedikit dari waktu janjian 20.30 bertemu di rumah.