Usai pilpres dan pileg di negri +62 diramaikan dengan tontonan yang hampir tiap hari bergulir yakni pembatalan nasab bani Alawiyyin (ba'lawi) yang sambung ke Nabi Muhammad SAW, alias terputus. Kenapa bisa demikian ?. Belum jelas ujung pangkalnya, tiba tiba menggurita berbagai video baik short line (durasi pendek) hingga durasi panjang format you tube. Sebagai insan yang mengikuti berbagai kajian dalam majelis habaib Indonesia yang ada di Solo, rasanya ingin mencurahkan tulisan juga. Mencoba menelusuri berbagai sumber digital, ada yang cukup bisa diambil data yakni dimuat di bilangan Aceh Raya yang bisa diringkas bentuk gambar seperti berikut (tulisan Muhamad Khaidir, 26 Agustus 2021) di warta online harianrakyataceh.com

screenshot paragraf awal tulisan tentang habaib

Muhamad Khaidir adalah mahasiswa sedang kuliah di Yaman, dan sesuai tulisan ybs (th 2021) belum ada sanggahan. Dalm hal ini yang kontra atau membatalkan tulisan tersebut yang dimuat di harian resmi. Tulisan lengkapnya bisa disimak diportal ini. Cahpondokkan menurunkan tulisan Tiba Tiba Ada Yang Membatalkan Nasab Nabi sebagai ekspresi bahwa mendadaknya isu pembatalan adalah sebuah hal yang aneh (absurd). Kenapa tidak dari dulu dulunya ?. Sebagai bahan perenungan adalah diketengahkan hadist Nabi SAW sebagai berikut :

عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Dari al-Mughirah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka”. [HR. Al-Bukhâri, no. 1229]

Mendasarkan pada kutipan hadist diatas, tentu kalangan habaib (dzuriyah) rasululloh SAW paham dan sangat tahu betul resikonya bila mengandung kebohongan atau kedustaan. Meskipun hanya masalah garis keturunan atau nasab atau yang trend disebut dzuriyah. Apapun materi atau perihal nya : baik perkataan, perbuatan, ketetapan bilamana bukan dari Nabi Muhammad SAW lalu disandarkan pada Beliau SAW, resikonya terlalu berat. 

sang penulis di makam imam muhajir (ahmad bin isa)

Sehingga tanpa disadari adanya Tiba Tiba Ada Yang Membatalkan Nasab Nabi, maka jika nasab atau garis keturunan itu benar benar betul, maka yang membatalkn justeru masuk kategori mendustakan. Kenapa ? karena memungkiri atau menolak sesuatu yang sudah benar. Jika garis keturunan itu memang salah atau terputus, toh sudah menjadi resiko mereka yang sudah menyatakan, dalam hal ini para habaib, yakni akan menempati neraka. Dan terlalu dini menganggap pembatalan ini untuk dibenarkan, mengapa juga ?. Para habaib punya tradisi mengkaji kitab tersahih sesudah Al Quran yang biasa tiap bulan Rojab ada acara khotaman hadist bukhori

Selama penulis (cahpondokkan) mengikuti majelis mereka para habaib, sama sekali tak ada menafikan para sahabat sahabat rasululloh SAW. Justru sangat menghormati dan tiap aktivitas apapun selalu menyebut solawat nabi serta menyebut keridhoan Alloh SWT atas seluruh sahabat Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, sudah jauh dari ajaran menyimpang syiah yang amat memusuhi sahabat sahabat besar (kibar) sebut saja Abu Bakar RA, Umar RA, Abu Hurairoh RA serta istri Nabi Aisyah RA dll. 

Pertanyaannya adalah apa mungkin mengkaji kitab sahih Bukhori lalu menafikan para sahabat Nabi Muhammad SAW ?. Sementara dalam periwayatan Imam Bukhori selalu menyertakan lengkap jalur jalur periwayatan hadist tersebut secara lengkap serta seleksi cukup ketat, masing masing gurunya didatangi secara langsung di pelbagai negara (lebih kurang 1089 guru yang menghasilkan karya sahih bukhori) dan sepakat ulama dari dulu hingga akhir zaman sebagai kitab tersahih sesusah kitab suci Al Quran Karim.

Lalu darimana sebenarnya para habaib yang tersebar di seluruh dunia, mahasiswa ini mengungkapkan dan oleh cahpondokkan ditunjukkan dalam media gambar berikut :

asal muasal bani alawiyyin sesuai kontributor penulis

Dengan demikian jalur bani Alawiyyin berasal dari : Imam Muhajir (Ahmad Bin Isa An Naqib) --- Ubaidillah ---- Alawi. Turunan atau dzurriyah Alawi selanjutnya dinamakan Bani Alawiyyin (Ba'lawi). Adapun secara lengkap lajur nya adalah sebagai berikut :

skema ba'lawi berdasarkan resume harian rakyataceh,com

Adapun tesis yang berkembang, kepada para penyimak video silakan saksikan saja terutama mereka mereka yang membatalkan. Sementara kegiatan (ambil satu sampling saja), bani alawiyyin yang bermarga Al Habsy di Surakarta, kegiatannya bisa disimak live tiap hari bahkan makin hari makin bertambah. Baik kajian kitab tiap siang hari (rouhah), atau maulid simtud dhuror (malam jumah usai maghrib) karya alm Habib Ali Yaman (yang tiap tahun ada acara haul). Bisa simak channelnya di you tube : masjid riyadh solo

Terhadap isu, fitnahan akan terputusnya nasab tersebut, kegiatan tetap berlangsung normal termasuk mereka yang berziarah di makam alm Habib Alwi (putra alm habib Ali Yaman). Majelis di masjid tsb dirintis alm Habib Alwi, diteruskan oleh Habib Anies, diteruskan putranya Habib Hasan. Adapun nara sumber majelis ini diisi beberapa cucu alm Habib Anies, yang merupakan habaib muda seperti : Habib Muhammad (umum), Habib Ali (tafsir), Habib Ahmad (shiroh), Habib Assyakir )sahih Bukhori).