Bisa dikatakan belum pernah lihat secaralive (langsung) siaran sepak bola piala dunia Qatar 2022 tahun ini. Kenapa ? karena ada bumbu bumbu tak sedap mewarnai tim tim yang besar (sebut saja Jerman, Inggris dll) terlilit kasus marketing senyap  (kampanye terselubung  LGBT yang disematkan di kostum (kaos seragam) tiap tiap negara yang dimaksud. Akhirnya cukup menyaksikan via siaran satu arah suara dari Pro 3 FM RRI Jakarta yang selalu menyiarkan secara langsung, meski hanya dengan suara saja. Sementara para penyiar biasanya 3 personal pasti menyaksikan secara langsung dengan televisi atau layar lebar di kantornya. Di laga laga yang sudah disaksikan selama ini, sebagian masyarakat gilbol (penggila bola) akan terkejutdan terheran heran dengan tersingkirnya tim tim besar (kenamaan), misalnya tim Inggris, tim Jerman, tim Belgia, tim Brazil dll. Di babak 4 besar (Croatia, Argentina, Maroko, Prancis) sudah dipertontonkan bahwa Argentina unggul atas Croatia, dan dengan demikian tim Amerika latin ini berhak menuju tiket final memperebutkan juara 1 dan 2.

jadwal tanding 4 besar (sumber : bola.net)

Rahasia Tim Sepak Bola Maroko Masuk 4 Besar, ide penulis saja karena hasil hasil pertandingan memang akan ditentukan setelah permainan usai. Akan tetapi, sekali lagi akan tetapi dengan situasi Qatar yang memberlakukan aturan aturan dalam Islam meski di stadion utama yakni melarang pemakaian obat adaptif seperti narkoba serta minuman beralkohol justru membuat kenyamanan tersendiri. Bisa disaksikan pada cuplikan video yang beredar di grup grup media sosial. Dengan dukungan yang memadai dan kondisi seperti ini, maka Maroko akan memanfaatkan momen momen yang kondusif dengan mendekatkan diri (baik doa atau ihtiar lain). Kapan lagi berusaha menjadi juara yang memang jadi tujuan sekaligus ingat kepada Sang pencipta (Sang Khaliq) yang memang berhak atas kekuasaanNya dan takdir Nya ?.

Juara itu khan persoalan dunia, apakah pantas meminta seperti ini ?. Bentar dulu para pembaca yang budiman, ingat awal awal pembukaan pertandingan di Qatar ini ?. Bukankah nilai nilai Islam diterapkan meski lewat aplikasi aplikasi yang simple dan sederhana, dan ternyata bisa mengubah keadaan ?. Sepak bola memang persoalan dunia, namun dengan tuan rumah sebagai negara yang aturan dunia (regulasinya) tetap perhatikan akhirat, bukankah akan menjadi indah semua ?. Hal ini disebabkan permainan memang berkaitan dengan dunia, akan tetapi iringan usaha berupa ucapan doa bukankah ini menjadi sesuatu yang besar?. Bisa jadi peristiwa Badar, atau Uhud atau peristiwa lain lainnya menjadi pelajaran dan hikmah apa yang namanya sebuah usaha, dimana pada peristiwa tersebut sangat kental dengan persoalan perang (tentu ada musuh) sekaligus ada permohonan agar dimenangkan pada peristiwa yang dianggap cukup berat sebagaimana memperoleh podium (juara) apapun jenis kegiatannya termasuk sepak bola, Karena olah raga pun jika masuk pertandingan, banyak trik dan strategi agar bisa menang, dan diusahakan tidak melanggar aturan yang baku (standar).

inzet : video pandangan dari seorang warga asing (Barat)


Lalu masuk ke materi yang penting, kaitan kejadian perang sperti Badar misalanya, yang peralatan serta sarana juga personal kalah secara lahiriah kenapa bisa menang di akhir kejadian. Tentu saja keterlibatan Sang Khaliq serta pasukannya (malaikat) dilibatkan dalam peristiwa itu. Barangkali konsep keterbatasan dalam hal ini milik Maroko (Afrika) yang kasat mata sedikit minder dengan Amerika dan Eropa dalam hal bola, bukan sebuah ukuran akan menjadi tim yang kalah. Justru dengan kejadian Badar akan menjadi bola spirit yang potensial. Ada nukilan ayat pada peristiwa Badar, bisa jadi menjadi wirid atau bacaan selingan agar dikuatkan. Disini tak dibahas boleh tidaknya, akan tetapi berdzikir dengan ayatitu paling bagus diantara wird atau dzikir yang ada. Sebut saja misalnya kaitan Badar ini dalam QS Al Anfal  : 17

 ÙˆَÙ…َا رَÙ…َÙŠۡتَ اِØ°ۡ رَÙ…َÙŠۡتَ Ùˆَ Ù„ٰـكِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ رَÙ…ٰÙ‰‌ ۚ ÙˆَÙ„ِÙŠُبۡÙ„ِÙ‰َ الۡÙ…ُؤۡÙ…ِÙ†ِÙŠۡÙ†َ Ù…ِÙ†ۡÙ‡ُ بَÙ„َاۤØ¡ً Ø­َسَÙ†ًا‌ ؕ اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ سَÙ…ِÙŠۡعٌ عَÙ„ِÙŠۡÙ…ٌ
dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Ini redaksi nukilan dari sebuah ayat dalam Al Quran, dibaca berulang ulang tentu ada berkah dan hasanah (kebaikan) disana minimal ada rangkaian huruf huruf Kalamulloh. Sedangkan buat wirid, dzikir, doa doa tentu tergantung dari masing masing saja. Sehingga para atlit sepak bola asal Maroko yang negrinya kental dengan Islam tentu akan bijak menggunakan nukilan ayat ini buat spirit sendiri. Bisa jadi saat menendang bola, siapa tahu ada bantuan (support) dari hal hal yang tak nampak sebagaimana pernah terjadi meski dalam kejadian yang berbeda. Akan lain hal nya misal nya, Anda punya pendapat " bukankah itu di perang badar ? ". Mosok berlaku dalam sepakbola ?.
Jika pernyataan ini muncul,yahh.....memang sebaiknya tulisan disudahi saja. Musti banyak banyak membaca siroh, riwayat, atau kisah kisah yang berkaitan dengan sebuah atau beberapa peristiwa temasuk juga bagaimana perang itu berlangsung baik Badar, Uhud, Khindaq dan lain lain.
Wallohu A'lam