Kali ini tulisan yang agak ringan dan dari beberapa grup grup yang beredar via WA Grup tentang kosakata yang pernah diajarkan saat sekolah dasar (SD) hingga SMP. Saat SMA sepertinya sudah ketemu mata pelajaran bahasa jawa lagi, entah karena apa ?. Bahasa Jawa yang cukup kaya juga cakupannya : ada kromo inggil (paling halus), kromo tengah (menengah campuran antara halus dan kebiasaan sehari), kromo ngoko (dipakai sehari sebagai bahasa kebiasaan dalam pembicaraan) dengan media apapun. meski ngoko, tetap dijaga norma dan aturan, minimal tidak banyak menggunakan sindiran atau kiasan yang tak semua paham dan tahu akan itu.

bahasa kromo inggil akan tetap dijaga raja jogja ini

Contoh contoh untuk bahasa masuk kategori halus (kromo inggil) berikut ini :

  • Rambut : rikmo
  • Unyeng unyeng : penengeran
  • Sirah : mustoko
  • Bathuk : pasundhulan
  • Alis mata : Imba
  • Idhep mata  :  Ibing
  • Irung (hidung)  :  grono
  • Lambe ( mulut )  :  Lathi
  • Untu (gigi)  :  Wojo
  • Pipi  :  Pangarasan
  • Rai (muka )  :  Pasuryan
  • Gusi   :  Wikisan
  • Cangkem (mulut)  :  tutuk, lisan
  • Ilat (lidhah )  :  Lidhah
  • Brengos  : Gumbolo (Solo), Rawis (jogja)
  • Watuk (batuk)  :  Cekok
  • Idu  :  Kecoh
  • Kemu (berkumur) :  Gurah
  • Muntah  :  Luntak
  • Wahing  : Sigra
  • Kuping  : Talingan
  • Sisi  : Semprit
  • Githok  :  Griwa
  • Gulu  : Jangga
  • Gelung  : Ukel
  • Susu  : Prembayun
  • Weteng (perut)  : Padharan
  • Meteng (hamil)  : Mbobot, nggarbini
  • Kalung  : Sangsangan
  • Dhadha  : Jaja
  • Gelung  : Ukel
  • Pundhak  : Pamidhangan
  • Geger  : Pungkuran
  • Iga  :  Unusan
  • Awak  : Salira
  • Nangis  : Muwun
  • Usus  : Jaringan
  • Tangan  : Asto
  • Epek epek  : Tapak Asto
  • Tanda Tangan  : Tapak Asto
  • Kuku  : kenaka
  • Sikut  :  Siku
  • Ali ali  : Kalpika
  • Bokong  :  bocong
  • Kringet  : Riwe
  • Nguyuh  : Turas
  • Bebuang  :  Bobotan
  • Cebok  : Cawik
  • Sikil  :  Samparan, Ampeyan
  • Pupu  : Wentis
  • Ngentut  :  Sarip
  • Dhengkul  :  Jengku
  • Kempol  :  Wengkelan
  • Wudo  :  Lukar
  • Tungkak  :  Bubutan
  • Teken (tongkat)  : Lantaran

Masih banyak lagi bahasa jawa halus yang bisa diucapkan sehari hari dan mulai saat ini hampir punah, dikarenakan komunikasi sudah berbau medsos (sosialita) yang mengedepankan saling tahu atau asal paham. Kenapa demikian ? karena kepraktisan dalam komunikasi yang ditutunt secara cepat dan dipahami antar mereka yang sedang berkomunikasi hingga bertransaksi. Apalagi ada semacam mesin pencari kata yang seakan akan menjadi pengawas susunan kalimat yang terdiri kata kata, akan menandai kata kata yang dirasa asing oleh aplikasi.

Meskipun berkurang pelan pelan, kekayaan bahasa dan kata kata itu jangan sampai punah secara total. Ada media yang membantu kelanggengan itu yakni mereka yang terlibat dalam kajian kitab klasik dalam Islam, akan mudah sekali dengan menerjemahkan kata kata dalam bahasa arab justru ke bahasa jawa duluan, baik yang untuk kasaran (sehari hari) atau yang halusan seperti kromo inggil diatas.