Kedua masjid yang dibawah manajemen habaib yakni Assegaf (depan RS Kustati Solo) serta masjid Riyadh dibawah manajemen Al Habsy. Menurut kisah yang disampaikan ke penulis blog ini dari alm Habib Abdullah, bahwa lahan masjid Assegaf diantara balas jasa presiden-1 Indonesia (alm Ir. Soekarno). Kenapa demikian ?, yahh suami pertama putri beliau Ibu Megawati berasal dari Solo. Pertemanan presiden-1 RI ini dengan habaib Solo dan Jakarta berlangsung akrab hingga lahirlah proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Habib Abdullah (mirip ust ABB) pernah mengajak cahpondokkan untuk ngopi di rumahnya usai sholat Ashar 3 tahun silam. Rumahnya sebelah timur masjid Assegaf 100 m, persis depan warnet (satu satunya warnet) di komplek rumah orang orang Arab wilayah Pasar Kliwon.

habib ali alhabsy saat berlangsungnya kajian

Dipersilahkan mampir dan ngopi di rumah beliau, kesannya sampai sekarang tak bisa terlupakan karena cahpondokkan warga baru di majelis masjid Riyadh Solo. Majelis yang familier dengan haul habib ali yang menggema tiap tahun. Mungkin dengan kesan tanpa perencanaan, obrolan kami dengan beliau masih membuahkan keharmonisan hubungan kami dengan sebagian kalangan habaib. Sebut saja pengasuh tafsir Habib Umar Assegaf, juga putra Habib Hasan Bin Anis yakni Habib Ali Al Habsy pengasuh tafsir di majelis masjid Riyadh Solo. Bagi penyuka kajian kitab kitab yang masyhur baik kalangan Salaf atau Kholaf (moderen), nampaknya kedua majelis ini memang pantas jadi rujukan utama. Khusus tafsir dengan kitab Sofwatut Tafasir karya Imam Ashobuny, yang penyusun ini belum lama wafat di timur tengah (saudi arabia).

Majelis Masjid Asegaf Dan Riyad Bikin Ramadhan Lebih Hidup, dipilih tema oleh penulis karena kedua masjid tersebut ketengahkan tematik (1 surah full) yakni di masjid Asegaf diawali dengan Surah Maryam oleh Habib Umar Assegaf jelang sholat dhuhur atau jam 12.00 siang selama 45 menit. Sementara di masjid Riyadh dengan melanjutkan Surah Yusuf sebagai bahan kajian dimulai jam 14.00 berlangsung selama 1 jam. Jika era 2000 an selama 10 th, metroTV menyajikan tafsir tematik asuhan Prof. Dr. Qurais Syhab selama sahur dan jelang buka puasa, nampaknya kedua masjid tersebut cukup mewakili kajian tematik selama ramadhan. Yang beda hanya di masjid Assegaf, yakni biasanya sebulan bisa berganti narasumber. Biasanya sepekan tema habis, berganti narasumber lainnya. Sementara masjid Riyadh, meneruskan apa yang sudah berlangsung. Kebetulan sampai Surah Yusuf.

Meski keduanya ditayangkan di TV-10 (masjid Assegaf) serta You Tube untuk masjid Riyadh, hadir secara langsung adalah kesempatan emas di bulan suci ini. Kesempatan Talaqqi (bertemu langsung) adalah metode yang meski terbilang klasik, akan tetapi value barokah nya tiada ternilai. Kenapa ?, karena ada kesempatan bertemu orang orang yang insya Alloh masuk kategori Solihin. Berkumpul dengan orang orang solih, diantara obat hati yang biasa dilantunkan lagu lagu islami seperti Opiq yang biasanya banyak didengar dan dilantunkan via online masa masa ramadhan berlangsung.