Pagi ini melalui media sosial sempat membaca update tulisan Abu Imma tentang informasi pelajaran bahasa Arab free pay (gratis) untuk mereka yang konsen dan tertarik bahasa Arab mulai dari Dasar (0) melalui komunitas alumni santri Al Islam. Terus terang bukan pertama kali diadakannya semacam kursus privat namun juga umum karena menargetkan jumlah maksimal 50 personil. Kenapa harus 50 peserta atau apakah nanti terpenuhi kuota ?. Sekolah sekolah di lingkungan Al Islam sediit penilaian cahpondokkan, memang menjadi favorit diluar sekolah sekolah yang berbasis ormas (Muhamadiyah atau NU). Dengan plafon berada di tengah tengah antar kedua lembaga yang sudah membesar itu, Sedangkan Al Islam menjadi alternatif karena bisa mengadopsi apapun informasi, pengetahuan, ilmu dinul islam dan tak terpengaruh oleh manhaj atau kebijakan yang diberlakukan beberapa ormas besar bahkan kelompok atau majelis pengajian, mengingat Al Islam berangkat dari kebenaran itu mutlak, jika memang sumber nya bisa dipertanggung jawabkan baik aqli (akal) atau naqli (naah) atau ijma' (kesepakatan).
Upload informasi Abu Imma di FB nya |
Pertama kali kenal bahasa Arab dalam arti ekstra (bukan dari pelajaran sekolah baik SMP Begalon atau SMA Honggowongso) melalui klas yang dibuka alm. Ust Rosydi Asyrofi teman dari pada Ust ABB di ponpes Ngruki, dan utd Rosyidi Asyrofi adalah alumni Al Azhar yang mengajar bahasa Arab di Ngruki dan SMA Al Islam. Kalau tak salah masih kelas 2 SMP. Terakhir beliau almarhum menjadi Direktur Ponpes Moderen Assalam Kartosuro Sukoharjo yang satu komplek dengan UMS (Universitas Muhamadiyah Surakarta). Tentu materi yang beliau bawakan sudah tataran aplikasi (praktis) bukan teoritis sekali. Metode yang beliau pakai adalah imla' (mendikte) dan mememriksa kebenaran tulisan dari peserta. Oleh karena itu cara menulis arab, cara menyambung dll sudah bukan wilayahnya lagi. Artinya para peserta sudah dianggap paham tulis menulis Arab (dari kanan secara struktural) di hukum tulis menulis. Persis seperti status yang disampaikan Abu Imma, yakni dibatasi 50 orang (1 kelas), masih ingat awal murid yang ikuta sekitar 40 orang dan menempati 1 ruangan kelas selatan masjid At Taqwa komplek SMA Al Islam 1 Surakarta di jalan Honggowongso.
unggahan status dari Abu Imma di forum DSKS |
Maksud tulisan Bahasa Arab Harus Disikapi Seperti Hobi, mengapa dimunculkan ?. karena jika mengaku muslimin (belum mukminin apalagi muttaqin) mau tak mau berhadapan sumber utama kitab suci Al Quran berbahasa Arab, dan kumpulan hadis hadis Nabi Muhammad SAW juga demikian. Sekarang makin enak karena aplikasi memudahkan penulisan itu semua, bahkan teks teks Al Quran sudah demikian menyebar cukup dengan satu kata : downlod atau upload. Apabila para pembaca yang budiman memiliki hobi (kegemaran) apapun bidangnya, bagaimana mensikapi kegemaran itu ?. Cahpondokkan tak akan nyambung diskusi bila para pembaca tak mempunyai sebuah hobi, meskipun termasuk hobi yakni makan atau minum atau dikenal kuliner. Kebetulan cahpondokkan mempunyai hobi yakni tenis meja. Cara merawat, menjaga, konsistensi terhadap hobi ini ada cara cara dan attitude (sikap) yang musti ditaati. Misalnya : stamina tubuh, menjaga pola istirahat, rajin latian fisik seperti jalan jalan atau lari lari kecil jika akan bertanding, serta jaga kondisi mental dan jiwa selama menekuni hobi itu. Yang suka motor tua, sepeda tua, koleksi burung atau barang antik, tentu akan demikian pula.
Nah, bahasa Arab pun juga demikian. Jika ada kajian berbasis kitab baik itu : tafsir, hadist, tasawuf, fikih, tahsin, shiroh nabawiyah atau shiroh sahabat Nabi SAW maka dengan memiliki modal bahasa Arab yang baik akan sangat memudahkan mngikuti kajian kajian tersebut. Apalagi zaman sekarang jika diperlukan, tersedia kitab kitab dengan mudah baik buku buku atau file dokumen (*.pdf) dll. Perjalanan kursus bahasa Arab yang diasuh alm Ustad Rosyidi Asyrofi termasuk kursus tingkat lanjut yang jika : tulis menulis belum bisa, membaca belum lancar, pengenalan mahroj belum lancar maka akan gagal total. Pantas dari 40 orang selama 1 tahun tinggal 5 orang saja,dan akhirnya pindah di gedung umat Islam Kartopuran (DDI saat itu). Dari 5 orang susut lagi menjadi 2 orang di tahun kedua. Di tahun ketiga hingga penulis lulus SMA tinggal cahpondokkan saja. Dan itu pun akhirnya kursus seperti privat di rumah beliau di Ngruki saat itu dan berlangsung hingga cahpondokkan lulus SMA. Sekalilagi metode Ustad Rosydi alm, cukup sulit yakni : apa yang beliau ucapkan langsung kita tuliskan dan setelah (biasanya) dapat 5 baris beliau akan cek ricek terhadap tulisan dan bacaan. Salah harokah masih ditoleransi, asal penulisannya mendekati benar.
Berikut contoh karya besar Imam Nawawi Al Bantani (Banten) dengan nama Muroh Labib yang gundhuan pula, namun nuansa sastra nya belum masuk dan susunannya masih cukup dikenal khususnya penggemar kajian kitab. Namun karya besar ini sempat diterjemahkan berbagai bahasa bahasa utama dunia.
muroh labib karya imam Nawawi |
Barokah dari ikuti kursus beliau, cahpondokkan sempat membuat karya tulis sebagai syarat lulus SLTA yang membahas seputar lika liku sistem pengajaran bahasa Arab di sekolah lanjutan (SMP dan SMA) lebih kurang setebal lebih 100 halaman. Sayang sekali, karya tulia ini sudah sulit dicari aslinya dalam bentuk buku yang besarnya seperti kertas folio A3 dengan ambil materi bahasa Arab dengan Pembimbing Bp Drs Muhtadin (saat ini konon sudah Doktor di UIN Jakarta) membuat keadaan saat ini tulisan dan wawasan itu tumbuh lagi, karena cahpondokkan sudah lepas dengan dunia surveying dan insya Alloh semoga istiqomah ikuti berbagai kajian yang berbasis kitab. Karena karya tulis itu juga, saat SMA sempat diijinkan beliau alm KH Ahmad Musthofa memberikan materi pengenalan bahasa Arab secara umum siswa siswa SMP dan SMA yang ada di ponpes Nirbitan selama 2 tahun. Pengalaman yang tak terlupakan sebelum memasuki dunia perkuliahan.
Al Ibris kitab tafsir pegon (arab jawa) |
Di majelis habaib masjid Riyadh, masjid Assegaf yang semuanya menjadikan kitab berbahasa Arab baik klasik atau karya habaib Yaman menjadikan majelis majelis itu memperkaya khazanah bahasa Arab (bagi yang memang mengikuti dengan baik dan konsen). Termasuk di masjid Al Abror Gumuk yang ponpes nya makin pesat, tak lepas dari kitab kitab klasik sebagai rujukan utama. Yang agak mirip saat dapat pelajaran alm Ustadz Rosyidi adalah kitab kitab karya habaib Yaman yang ternyata bahasa sastranya cukup tinggi. Kadang sudah sedikit keluar dari rel standar (SPOK) namun seperti bahasa syair. Itulah kenapa sejak dulu orang orang Arab piawai membuat syair syair baik untuk memuji, membunuh karakter seseorang atau menyemangati perang yang itu semua diucapkan dengan bahasa non standar. Terasa sekali saat ikuti kajian kitab Kifayatur Fi Syarhil Hidayatut Tholib yang dibawakan Habib Umar Bin Husein Assegaf, sangat asing baik kata kata atau susunan kalimatnya. Kitab itu sebuah syarah yang disusun keluarga habaib yakni disusun oleh Sayyid Al 'Allamah Abdullah Bin Husein Balfaqih Ba'lawi (1198-1266), yang full gundhulan (bahasa jawa) dan yang biasa di pesantren pun akan kagum dengan karya itu yang sasteranya cukup tinggi, sementara yang dibahas adalah Fikih. Silakan ikuti kajian beliau baik chanel you tub masjid riyadh tiap hari Selasa siang (rouhah). Akhir akhir ini kitab tsb sudah diperbaharui dengan edisi baru, sebagian sudah disyakali khususnya ayat ayat Quran agar tak salah dalam membaca, juga dilengkap nomor nomor bab bab nya.
Contoh channel yang diasuh Habib Umar bin Husein Asegaf dengan bahasan karya habaib sayyid Al 'Allamah Abdullah bin Husein Balfaqih Ba'lawi, tiap selasa siang
Semoga sukses program yang diadakan oleh DSKS bekerjasama dengan alumni santri al islam dalam penyelenggaraan kegiatan itu, mengingat tanpa wawasan bahasa Arab yang baik mustahil akan mendapatkan pemahaman dengan baik benar disebabkan rujukan rujukan kaum muslimin meski bisa saja dengan terjemahan, namun alangkah bagusnya bila mendasarkan pada sumber aslinya. Ini berkat jasa para ulama ulama salaf (dahulu) yang konsen dengan perawatan ilmu ilmu dinul Islam yang membahas segala bidang. Cahpondokkan hanya sedikit membayangkan, kursus itu berlangsung selama setahun saja dengan peserta bertahan 50 persen, sudah termasuk yang luar biasa. Kenapa demikian ?, rasa bosan dan jenuh, baik para peserta atau narasumber jikalau tak diantisipasi dengan baik dan seyogyanya ada sedikit selingan selingan dalam mengisi aktivitas kursus tersebut. Bahasa adalah alat komunikasi, jika tak banyak resep nya, boleh jadi bumbu bumbu masakan tak akan jadi dengan baik.
Wallohu A'lam
3 Comments
#saudi arabia, welcome
ReplyDelete#qatar, welcome
ReplyDelete#riyadh, welcome
ReplyDeleteterimakasih sudah atensi