Khabar baik seantero jagad muslim di dunia bahwa peringatan baik model ritual dengan proses acara layaknya peringatan hari besar islam untuk maulid nabi, yakni tepat lahirnya al musthofa (sang terpilih), manusia biasa tapi tidak seperti biasanya (basyar laa kal basyar), junjungan umat islam hingga akhir zaman. Baik di masjid, gedung bahkan jalan jalan seperti di eropa tanpa protokol lagi adalah semacam kemenangan dan kegembiraan tersendiri. Di istana presiden pun tak kalah pula, cahpondokkan sempat dengar via tayang ulang RRI dengan penceramah dari Rembang. Qori' sebagai pembaca Al Quran diambil dari Qori' nasional ikut mengisi peringatan formal tingkat kenegaraan itu.
klik untuk perbesar hafidz ini |
Sempat beredar pula video di Eropa peringatan itu dengan turun ke jalan sambil melantunkan solawat nabi dengan gempita. Ini adalah gambaran keceriaan dengan ingat nya mereka akan makna kelahiran utusan Alloh SWT yang juga utusan terakhir. Meski ada info sebelum maulid buat sebagian, juga kurang bikin nyaman yakni tentang penundaan liburan maulid akan tetapi tetap ada yang tetap konsisten libur pada saat maulid itu tepat dirayakan yakni 19 Oktober 2021 atau 12 robiul awwal 1443 H.
Namun ada info sedikit membuat empati dan trenyuh (dalam bahasa jawa), ada utusan pelajar yang akan berangkat dalam rangka musabaqoh tahfidz internasional tetapi tidak dilepas resmi layaknya atlit olah raga. Para peserta tahfidz pun sadar, itual pelepasan dari presiden bukan kewajiban, akan tetapj kenapa ada perlakuan berbeda ?. Apakah atlit olah raga lebih bagus skill nya daripada calon hafidz ?. Wajar sebagai negara muslim terbesar, meskipun bukan wajib bahwa pengakuan itu penting juga melebihi nanti mendapat podium (juara) atau tidak podium. Apalagi masih termasuk muda usia, apakah ini bukan bagian aset nasional dari sisi prestasi ?
Juga merebaknya lontaran ide akan ada penamaan jalan dengan nama Kemal Attaturk di sebuah jalan di Jakarta. Peringatan yang merupakan khabar baik (basyiroh), namun sisi lain ada perasaan semacam khabar buruk (nadziroh), yang tak lain justru muslimin indonesia agak terluka, bukan secara fisik tetapi secara ghiroh (spirit).
masjid besar Nguter sukoharjo yang roboh |
Atau memang sedang sengaja ada lontaran antagonis circumstance (pembedaan sikap antara 2 pihak) yakni memberi angin satu sisi, membuang angin sisi lain. Pun juga dengan salah seorang dzuriyat nabi Muahammad SAW yang hari ini meski kejadian kerumunan, nampak belum ada tanda tanda memperingan hukumannya.
Update lokal tak kalah pentingnya, ada masjid cukup besar wilayah Nguter yang roboh bangunannya. Sepertinya ada mallfunction di konstruksi bagian atas dengan kinstruksi baja ringan. Ada miss kalkulasi jika material baja ringan dipakai di sebuah bangunan.
Namun ada khabar baik dan sepertinya bisa dinikmati hari ini yakni turunnya hujan. Semoga menjadi berkah dan rahmah dari kucuran air alami dari langit. Insya Alloh membuka hari baik dengan hujan tipis tipis pun tidaklah mengapa, Inilah tulisan ringan pasca maulid nabi Muhammad SAW yang jatuh kemarin meski para pegawai negri sipil (PNS) menikmati libur satu hari kemudian atau tepatnya hari ini.
Allohumma Amin
2 Comments
#france, welcome
ReplyDelete#papua newgini, welcome
ReplyDeleteterimakasih sudah atensi