Baru era saat ini sering terjadi penundaan atau bahasa tepatnya menggesr hari hari besar Islam. Yang sudah terjadi adlah Isro' Mi'roj serta Maulid Nabi Muhammad SAW di tahun 2021 atau 1443 H. Bagi seorang pelaku bisnis, jika pelunasan pembayaran atau hutang mundur 1 hari bagaimana reaksi para pelaku itu ?. Atau pesta pernikahan yang ditetapkan, mundur 1 atau 2 hari ?. Hari Ulang Tahun para pembaca yang budiman (memang jika rayakan) diundur 1 atau 2 hari. Atau identitas KTP atau SIM yang SIM diundur 1 hari saja berbeda dengan KTP ?. Menjawab fenomena kadang tak perlu dalil, sumber, bahkan hujjah yang cukup dalam dan detail. Jika memang jawabannya tak apa apa, misal pengunduran tanggal lahir, pengunduran lunas hutang, pengunduran pesta pernikahan. Ya monggo saja dipraktekkan, itu jawaban yang lebih tepat. Sebab tidak menyangkut hukum yang sudah diketahui seperti : halal, haram, mubah, makruh dan lain lain yang mengharuskan perdebatan mendalam.

Inzet : kalender pendidikan dari sebuah ormas yang tetap pada penanggalan yang berlaku (klik untuk perbesar)

Belajar sebentar dari kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW, bagaimana bila beliau rasulloh mundur 1 hari saja ?. Kemudian Umar RA sebagai khalifah akhirnya juga menunda tahun islam yang didasarkan kapan hijrah Nabi itu di masa pemerintahannya. Sehingga saat ini makam Umar RA perlu digali untuk dimintai pertanggung jawaban tentang penetapan tahun Hijriyah yang sudah lampau lebih kurang 1400 tahun lebih ?. Atau belajar tentang kisah atau tepatnya riwayat bahwa Rasululloh SAW melakukan Umroh Qodho (umroh pengganti akibat diminta tunda tahun depannya dengan sebuah perjanjian kontroversial yakni perjanjian Hudaibiyah). Diantara isinya adalah bahwa Muhammad Bin Abdullah (mereka masyarakat Makkah belum mengakui muhammad sebagai rasululloh) diberi waktu tunda tahun depan untuk umroh dengan waktu 3 hari saja, untuk mukim dan ibadah di Makkah.

Dengan pengawasan ketat saat Umroh di Makkah tahun berikutnya, Beliau diberi tempo 3 hari di Makkah dan usai umroh diminta langsung meninggalkan Makkah segera tanpa menunggu hari ke-4. Apa akibatnya jika Nabi Muhammad SAW mundur sehari saja hingga hari-4 masih di Makkah, toh itu kota kelahirannya serta tanah tumpah darah kakek nenek moyangnya ?. Sementara saat Umroh sendiri, kalangan musrik Makkah dengan senjata lengkap berada di bukit bukit sebelah utara Ka'bah sambil mengawasi gerak gerik umat islam yang sedang umroh tersebut ?.

Arab Saudi pernah mengumumkan, entah karena alpa atau kesibukan negara pernah mengumumkan hari raya Idul Fitri dan dirayakan bersama sama dengan warga setempat. Ternyata ketahuan, bahwa puasa ramadhannya kurang sehari. Dengan memohon maaf berkali kali, akhirnya pemerintah mengumumkan bahwa besoknya warga diminta menggenapi puasa ramadhan sehari. Meski saat pengumuman sedang terjadi, perayaan hari raya berlangsung dengan riang gembira. Ini cahpondokkan dapatkan dari penuturan Habib Hasan Al Habsy, yang masih memiliki famili cukup banyak di jazirah Arab terutama Makkah dan Madinah, dan beliau menceritakan dengan keheranan pula terhadap pemerintah setempat Yang pasti saat mengumumkan, pemerintah banyak sekali mengutarakan permohonan maafnya dan diumumkan berulang ulang. 

Fenomena Menunda Hari Besar Islam, meski kemungkinan hanya terjadi di Indonesia dan umumnya dialihkan alasannya kepada persoalan hari masuk PNS nampaknya itu alasan ampuh khusus di Indonesia. Meski ada sementara yang tetap konsisten dengan tanggal 19 besok, nampaknya itu masih sebatas di lembaga lembaga yang ada di ormas yang bersangkutan yakni Muhamadiyah. Muhamadiyah memberlakukan tetap tanggal 19 sebagai hari Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Sementara pemerintah memberikan jeda atau pengunduran sehari yakni tanggal 20 sebagai hari libur nasional nya. Akankah nanti menimpa hari hari besar agama lain ?. Ditunggu saja ya para kanjeng pembaca yang budiman.