Telaah Arti Dan Penggunaan Sayyidina pada kesempatan kali ini cahpondokkan kemukakan sebagai wacana yang cukup penting agar didapat arti, serta kapan menggunakan kata sayyidina, atau sayyidah. Obrolan muslimin sehari hari kadang jadi perdebatan hingga
memunculkan kerenggangan atar sesama muslim. Padahal banyak sekali diucapkan
baik acara formal seperti ceramah hingga khutbah dan saat acara 212 tahun lalu,
nampak terdengar jelas Ha Er Es mengucapkan dengan jelas dan berulang ulang. Tak
hanya itu saja, sahabat sahabat Nabi Muhammad SAW pun dipanggil dengan nama
demikian, seperti sayyidina Ali RA, sayyidina Abu Bakar RA, sayyidah Fatimah RA,
sayyidah Khadijah RA
Yang tak kalah penting, untuk anak anak sekelas TPA malah ayah nabi Muhammad SAW yang wafat dalam keadaan belum mengenal syahadat tetap dipanggil sayyid Abdullah. Padahal hidup ayah Nabi Muhammad SAW masih dalam keadaan kekosongan utusan/ nabi atau wahyu dan dinamakan zaman Fatroh ( kekosongan ). Sayyid termasuk sebuah lafadz yang memiliki arti banyak/ musytarok. Sayyidina, Sayyidah, akar katanya adalah sayyid . Nah ini dulu yang perlu dimengerti kanjeng pembaca yang dirahmati Alloh SWT, Amin.
NA : kata kepemilikan
dari NAHNU : kami/ kita, dalam bhs inggris adalah OUR. Sayyidah : sayyid dari kalangan
wanita. Sebagai rujukan arti sayyid dari Imam nawawi ( via syarah nya ) adalah
seperti di gbr ini (sambil klik untuk perbesar). Secara umum makna/ arti SAYYID yang kiranya cukup dari Imam Nawawi Rahimalloh yakni (penyusun kitab riyadus salihin) yang masyhur di dunia. Karena SAYYID ada beberapa tempat, maka para
imam nawawi penyusun riyadus solihin |
Ulama yang saat ini memiliki sanad spt almukarrom alm. KH Sahroni Ahmadi Kudusy menjelaskan bahwa SAYYID memiliki 3 makna.
1. Tuhan
2. Suami/ Pasangan
3. Tuan, Pemimpin, Tokoh, Utama
1. Makna Sayyid = Tuhan ( Alloh SWT )
Hadis Abdullah bin Syikkhir dan sahabat ini mengatakan :
انطَلَقتُ فِي وَفدِ بَنِي عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقُلنَا : أَنتَ سَيِّدُنَا . فَقَالَ : السَّيِّدُ اللَّهُ . قُلنَا : وَأَفضَلُنَا فَضلًا ، وَأَعظَمُنَا طَوْلًا ( أَي شَرَفًا وَغِنًى ) . فَقَالَ : قُولُوا بِقَولِكُم أَو بَعضِ قَولِكُم ، وَلَا يَسْتَجْرِيَنَّكُمُ الشَّيطَانُ
Saya pernah menemui Nabi SAW sebagai utusan Bani Amir. Kami sanjung beliau dengan mengatakan: “Anda adalah sayyiduna (pemimpin kami).” , spontan Nabi SAW bersabda :
Assayidu = Alloh SWT ( Tuhan = Alloh) السَّيِّدُ اللَّهُ .
Lalu aku sampaikan: “Anda adalah yang paling mulia dan paling utama di antara kami. Selanjutnya Nabi SAW menasehatkan : Sampaikan perkataan kalian, dan jangan sampai setan membuat kalian menyimpang.”
Nabi SAW menyampaikan itu karena Bani Amir belum lama masuk Islam, sehingga penisbatan harus diberikan yang mendalam dahulu yakni semua disandarkan kepada Alloh SWT. Belum banyak ayat ayat atau khabar (hadist) sehingga untuk menguatkan aqidah terlebih dahulu. Dalam bahasa awam yang sering kita jumpai : pokoknya Lillahi Ta'ala dahulu, padahal bila di belakang hari akan bertambah wawasan, pengetahuan dan ilmu mustahil semua menuju Alloh SWT tanpa bimbingan Rasul Nya. Dan maksud Nabi SAW untuk mencegah kultus mutlak kepada beliau yang untuk mereka yang baru kenal Islam termasuk kurang mendidik.
Nabi SAW menyampaikan itu karena Bani Amir belum lama masuk Islam, sehingga penisbatan harus diberikan yang mendalam dahulu yakni semua disandarkan kepada Alloh SWT. Belum banyak ayat ayat atau khabar (hadist) sehingga untuk menguatkan aqidah terlebih dahulu. Dalam bahasa awam yang sering kita jumpai : pokoknya Lillahi Ta'ala dahulu, padahal bila di belakang hari akan bertambah wawasan, pengetahuan dan ilmu mustahil semua menuju Alloh SWT tanpa bimbingan Rasul Nya. Dan maksud Nabi SAW untuk mencegah kultus mutlak kepada beliau yang untuk mereka yang baru kenal Islam termasuk kurang mendidik.
(HR. Abu Daud, 4806)
2. Suami/ istri/ Pasangan
Arti sayyid yang kedua adalah " suami " seperti tersebut dalam QS Yusuf 25
Arti sayyid yang kedua adalah " suami " seperti tersebut dalam QS Yusuf 25
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيْصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَّأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ، الاية
Artinya, "Dan keduanya ( yusuf dan zulaikho ) berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu."
Bila Sayyid di ayat tersebut diartikan dengan Tuhan : jelas kufurnya. Sebab wanita itu yakni zulaikho yang masih istri pembesar Mesir mendapati SAYYID nya. Sayyid disitu artinya : Suami
3. Pemimpin, Tokoh, Utama
Aku ( Nabi SAW ) adalah SAYYID ( pemimpin ) keturunan Adam pada hari kiamat, dan yang pertama kali terbelah kuburnya (HR. Muslim 2278)
Sayyid di ayat itu adalah Tokoh, Pemimpin. Sementara Hashuuro adalah ciri khas atau sifat manusia kurang setrum (tertarik) dengan wanita karena sangat dekatnya kepada Alloh SWT.
Kesimpulan : jika diucapkan sayyidina Umar RA, sayyidah Aisyah RA, sayyidina Abu Bakar RA, lalu artinya ? apakah Tuhan, Suami/ pasangan, atau tokoh/ pemimpin. Sudah tahu khan jawabannya.
Wallohu A'lam
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَومَ القِيَامَةِ ، وَأَوَّلُ مَن يَنشَقُّ عَنهُ القَبرُ
Sehingga bila ada yang mengatakan " sayyidina Muhammad SAW ", sayyidina : pemimpin kami/ kita. Bila diartikan dengan " suami " jelas salahnya. Bila diartikan dengan tuhan ( Alloh SWT ) : jelas kufur.
Bagaimana bila dibaca dalam sholat ? silakan merujuk bunyi, matan, lafadz sesuai yang terdapat dalam hadist sahih. Hal ini untuk memurnikan bacaan yang otentik dalam ibadah sholat. Pembahasan diatas, ditujukan untuk situasi dan hal dimana muslimin sering mendengar baik diucapkan sekilas atau jelas. Khusus dalam khotbah 212 beberapa waktu lalu, penulis amat dengan jelas mendengar Ha Er Es mengucapkan sayyidunaa Muhammadin . Tentu 2 kata ini tersusun dalam frase Idhofah yang terdiri dari : Mudhof - Mudhof Ilaih dan pengucapannya tak boleh terpisah. Dengan demikian bila ada yang ucap : Sayyidah Fatimah, Sayyidah Khadijah tentu maknanya seperti yang disandang oleh Nabi Muhammad SAW untuk point ini.
Contoh lain seperti : Nabiyyunaa Muhammadin, Qoulullohi Ta'alaa, Matnul Bukhoriyyi, 'Abdullohi, Marojal Bahroini ( menjadi objek, maka dibaca Marojal ) dll. Yang terakhir ini hanya tambahan saja.
Bagaimana dengan Hari Jumat : Sayyidul Ayyami ?. Ayyami : jama' dari hari atau maknanya " hari hari ". Kira kira mana yang tepat apakah ; tuhan, pemimpin, tokoh, atau utama ?
Ada juga ayat yang terdapat dalam QS Ali Imron : 39 tentang Nabi Yahya AS yang disebutkan " sayyidan wahashuuroo "
نَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi sayyidan wahashuuro (sayyid dan hasuur) dan juga seorang Nabi serta termasuk keturunan orang-orang saleh "
Ada juga ayat yang terdapat dalam QS Ali Imron : 39 tentang Nabi Yahya AS yang disebutkan " sayyidan wahashuuroo "
نَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
Sayyid di ayat itu adalah Tokoh, Pemimpin. Sementara Hashuuro adalah ciri khas atau sifat manusia kurang setrum (tertarik) dengan wanita karena sangat dekatnya kepada Alloh SWT.
Kesimpulan : jika diucapkan sayyidina Umar RA, sayyidah Aisyah RA, sayyidina Abu Bakar RA, lalu artinya ? apakah Tuhan, Suami/ pasangan, atau tokoh/ pemimpin. Sudah tahu khan jawabannya.
Wallohu A'lam
6 Comments
british, welcome
ReplyDelete#egypt, #aljazair, all welcome
ReplyDelete#tunisia, welcome
ReplyDelete#saudi arabia, welcome
ReplyDelete#london, welcome
ReplyDelete#sweden, welcome
ReplyDeleteterimakasih sudah atensi