Hingar Bingar Bola Disambut Gempa Di Indonesia, menjadi pilihan cahpodokkan untuk menorehkan tulisannya. Hingar Bingar umumnya dengan sebuah peristiwa, namun karena bersamaan maka perlu untuk kiranya dijadikan materi yang sama. Satu hal tentang BOLA, satu hal lain tentang GEMPA. Negri +62 atau Indonesia, tak dimungkiri dominan menyukai bola terutama sepak bola yang terdiri dengan 1 timnya terdiri 11 pemain. Dengan dibukanya Piala Dunia yang diselenggarakan di Doha (Qatar) maka hingar bingar pun dimulai. Televisi yang tadinya suka dengan yang sifatnya hiburan berubah menjadi saluran utama nya sepak bola. Begiru pula media sosial yang dipenuhi dengan sharing sharing tentang piala dunia. Akan tetapi dengan hingar bola, ternyata ada kejadian yang membuat miris warga +62 juga yakni Gempa di wilayah Cianjur dan sekitar hingga wilayah Bogor hingga DKI Jakarta bahkan laporan awal kemarin hingga Tangerang. 

peta gempa (sumber BBC News belum lama ini)

Betapa tak miris, hari Ahad nya adalah hari terakhir kesuksesan Muktamar Muhamadiyah ke 48 di Solo Jawa Tengah. Laporan sementara tadi malam via RRI Pro 3 Jakarta sudah kurang lebih 160 an warga meninggal dan 700 an luka luka akibat gempa Cianjur tersebut. Warga Cianjur juga dikenal cukup banyak mahabbah (kecintaan) kepada alm keluarga Habib Anies Al Habsy yang belum lama yakni pekan kemarin melaksanakan haul nya. Hal ini mengingat istri beliau juga berasal dari Jawa Barat, otomatis beberapa warga muslim Jawa Barat ada kecintaan minimal karena istri almarhum dari daerah yang sama, dan tersohor majelisnya karena masih eksis hingga 1 abad lamanya. Even even besar 2 komunitas muslimin Indonesia, ternyata disudahi dengan hadirnya Gempa Cianjur yang ada di wilayah Jawa Barat pula. Teman cahpondokkan yang saat ini masih standby di Solo dan tinggal di Bogor karena ikuti muktamar Muhamadiyah terpaksa harus percepat kepulangannya, karena belum tahu atau tanda tanya tempat tinggalnya terkena dampaknya atau tidak.

inzet video : kabar duka gempa beredar kemarin di grup WA

Hari ini, esok, lusa dan beberapa waktu yang akan datang memang menjadi hak Alloh SWT, karena itu wilayah kekuasaan Nya. Manusia sekedar merencanakan, membuat prediksi (dugaan saja), akan tetapi tidak memutuskan untuk hal hal yang akan datang. Simak akhir akhir QS Luqman ayat 34 berikut :

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

34. Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Menyaksikan

Oleh karenanya, senantiasa manusia pada umumnya untuk selalu peduli, hingga tingkat waspada bahwasanya gegap gempita apapun yakni tentang suksesnya sesuatu kejadian apapun tetap mau perhatikan bahwa yang akan datang  biar 1 (satu) hari pun bukan menjadi miliknya. Termasuk gegap gempita bola yang hari hari ini hingga beberapa hari mendatang akan mewarnai sisi lain kehidupan negri +62. Maka boleh saja menikmati gegap gempita itu, akan tetapi ingat juga saudara saudara setanah air khususnya Cianjur sekitarnya. Untunglah Alloh SWT dalam kalam wahyunya via rasululloh SAW sudah disampaikan peringatan itu (tersebut dalam QS Luqman). Tak hanya Solo, Cianjur dan wilayah wilayah Indonesia yang berdekatan masih potensi terjadinya Gempa. Termasuk di Qatar sendiri yang sedang meninggi eforianya karena even bola skala dunia. Ingatlah, tak ada jaminan khusus bahwa esok hari, apa yang direncanakan akan sesuai harapan. banyak yang terjadi justru sebaliknya. Bilamana rencana sama dengan yang direncanakan meski ada lebih kurang, yahh......patut disyukuri secara proporsional saja bahwa Sang Khaliq masih memberi ijin atas rencana rencana tersebut. Minimal masih diberi nafas panjang untuk hidup hari itu.


Allohu A'lam