Malam ini di berita RRI tengah malam, orang nomor 1 di Indonesia mengatakan bahwa jangan terjadi lagi tragedi dalam persepakbolaan nasional, kaitannya dengan korban meninggal lebih dari 100 personil. Perhelatan bola bundar antar kota tetangga yakni Surabaya dan Malang digelardi stadion Kajeruhan Malang, yang sebenarnya pertandingan pun sudah usai. Kebetulan hari ini juga sedang ada turnamen tenis meja di Dwi Bengawan Sukoharjo, maka cahpondokkan tak fokus atau mengikuti penuh perhelatan sepak bola dalam liga 1 tersebut. Sebagai mantan penyuka sepak bola juga, dulu pernah saat bocah ikut latihan Persis Solo asuhan Hong Widodo, Didik Darmadi era 80-an. Memang olahraga sepak bola tak bisa dibendung masyarakat yang menyukainya, walaupun tak ikutan main atau bahkan tak bisa main bola. Sambil menyimak interaktifdi radio RRI yang siarannya live, maka cahpondokkan berusaha menurunkan tulisan singkat tentang pertandingan atau apapun yang bisa buat bahan telaah.

sebuah news live tentang tragedi malang oleh kompas

Yang pasti malam ini, presiden meminta setting ulang pengadaan Liga-1 PSSI berikut SOP keamanan baik selama pertandingan atau sesudah pertandingan sepak bola. Keputusannya, Liga-1 dihentikan sementara, apalagi jika FIFA mendengar berita ini bisa bisa sepakbola nasional, dihentikan sementara. Kenapa ? terlalu banyak korban baik meninggal atau luka luka. M Iriawan selalu ketum PSSI tak pelak lagi, orang yang amat bertanggung jawab terhadap hasil serta akibat kompetisi Liga-1 ini. Juga petugas keamanan yang sebetulnya sudah running melaksanakan tugasnya. Mungkin, usai pertandingan kekecewaan penonton baik kepada tim tuan rumah yang alami kekalahan (harusnya ini disikapi biasa, namanya pertandingan ada kalah dan menang). Atau kekecewaan sangat akut yang pertama  kepada tim tuan rumah (main di kandang sendiri) yang hasilnya alami kekalahan. Dilanjutkan kekecewaan kepada tim tamu, yang ini memang kecewa dengan kelas cukup berat karena luapan kemarahan yang tidak pada tempatnya. Jika ditilik secara geografis dan populasi, antara Surabaya dan Malang itu masih satu rumpun juga yakni warga Jawa Timur yang secara kultur dan budaya cukup sama. Hanya karena sebuah bola, semua bisa berakhir dengan tragedi yang membuat tensi keluarga penonton mendadak naik dengan tiada kendali.

malam ini cukup puas masuk 8 besar saja

Memang harus diakui, kekalahan itu membuahkan rasa tak enak, kecewa, emosi mendadak apalagi menyandang sebagi tuan rumah. Akan tetapi, harus diakui menerima kenyataan itu bukan barang mudah. cahpondokkan sendiri yang malam ini cukup sampai 8 besar di turnamen tenis meja Dwi Bengawan, menyadari juga untuk lolos 4 besar apalagi campur dengan tim muda (kadet,  anak sekolah, remaja) termasuk berat dikarenakan faktor usia yang kontras, pengaruhnya di speed dan kecepatan menanggapi bola kecil seukuran lebih kurang 4 cm ini. Namun yaitulah, sebaga olah ragawan apapun jenis nya jiwa dan sikap sportif musti muncul sebagai number one yang dijunjung tinggi. Jika tidak, baik menang atau kalah pun tetap menimbulkan kerawanan sosial. Jika menang, menimbulkan eforia berlebihan atau perayaan yang mengganggu masyarakat. Jika kalah, yaahh......sudah bisa disaksikan berita berita tentang tragedi sepak bola di Malang ini. Blog ini pernah menurunkan tulisan tentang terkadang mati ngikuti hobinya nampaknya terjadi di dunia sepak bola nasional kita. Terlebih gelaran ini sebenarnya antar masyarakat lokal sendiri (Surabaya dan Malang). Akan tetapi, semua sudah terjadi dan tak bisa terulang lagi kecuali apa yang disaksikan saat ini. 

Di RRI malam ini yang masih ramai dengan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya beberapa penggemar bola berharap agar kejadian Tragedi Sepakbola Di Malang tak akan terjadi lagi. Bilamana dikembalikan ke persoalan dasar, bahwa sepakbola ya bermain bola dan itu sebuah kesenangan (kegemaran yang natural saja). Akan tetapi jika ada korban meninggal seperti tragedi kemarin yang lebih 100 personil, maka ini menjadi serius dan jangan sampai lengah serta lalai. Apalagi Indonesia jika tak bisa revisi, memperbaiki, mereview kealpaan kealpaan tersebut buakn tidak mungkin, main bola akan dilarang sampai batas waktu yang ditentukan.

Kepada keluarga korban semoga tetap dalam ketabahan karena kehilangan orang orang atau anak anak yang tercinta di keluarganya. Jikalau tahu akan kejadian ini sebelum main ?, wooww.......tentu mereka akan cukup tinggal tinggal di rumah rumah saja. Inilah misteri,apayang terjadi esok manusia tak akan pernah tahu. Juga dimana manusia akan meninggal tak akan pernah tahu baik kapan, waktu, dan dimana ?.

Innaalillaahi Wa Innaa Ilaihi Rooji'un