Ghozwah Tabuk (ghozwah : pasukan muslimin yang rosululloh SAW langsung pimpin) terjadi 9 H. Wafatnya wliau 10 H. Rupanya cobaan dan terpaan ujian tak pernah henti meski rentang wafatnya tak lama lagi. Bisa jadi memang insan mulia tak cukup hanya gelar atau duduk manis di madinah sembari mengawasi sahabat sahabat nya yang terjun di lapangan dakwah serta jihadah (ghozwah). Tulisan ini akhir dari kisah nyata (sebagian dari ayat dan riwayat) yang disusun shirohnya oleh alm. syeh Ramadhan Al Buthy yang dibacakan di majelis rouhah (siang) masjid riyadh rintisan alm. Habib Anis Bin Alwi Bin Ali Al Habsy. Jika menyimak via video masih dianggap kurang sabar, kami mencoba mereume (membuat catatan singkat) terhadap beberapa kajiannya.

saat kajian perang tabuk - cahpondokkan baju abu abu

Kenapa dan bagaimana muncul Masjid Dhiror ?. Ternyata sebab sebabnya adalah persoalan status dan derajad yang merasa terancam dari tokoh nasrani Abu 'Amir Arrohiby (rahib/ pendeta). Sebelum nabi Muhammad SAW dan para sahabat nya berada di Madinah, Abu 'Amir adalah tokoh sentral yang jadi rujukan aneka persoalan saat itu (maklum beliaunya juga paham injil) hanya belum mengimani keberadaan nabi terakhir, dan ini penyakit yang masih ada hingga saat ini. Akibat tersaing status dan pangkatnya sebagai tokoh, akhirnya Abu 'Amir menggandeng para munafikin (luarnya islam batinnya menggembosi ajaran islam) serta kaum yahudi yang mau serta mantan mantan musuh nabi Muhammad SAW di Makkah. Rupanya, usaha si pendeta itu tak bertepuk sebelah tangan. Bahkan iden besar nya sempat berkomunikasi dengan Hirakleus sang raja diraja Romawi. Ide itu adalah penggelontoran dana besar besaran untuk mendirikan masjid dekat masjid Quba Madinah, namun tujuannya untuk menggembosi sahabat setia Nabi SAW serta membuat pecah belah. 

Nampaknya proyek itu sudah start sebelum perang Tabuk dan sudah selesai menjelang Nabi SAW akan berangkat ke Tabuk. Melalui delegasinya, panitya proyek menghadap Nabi SAW untuk mau meresmikan proyek masjid yang sedianya untuk menampung : kalangan miskin (dhu'afa), udzur karena sakit dan lansia serta sarana ibadah bila dingin tiba. Namun gelagat itu sedikit terbaca Rosululloh SAW, dan beliau menolak sementara dengan halus dengan jawabannya :

nanti bila selesai dari Tabuk, insya Alloh akan mampir masjid sebelum masuk Madinah.......demikian jawaban nabi Muhammad SAW.

Kira kira 2 bulan lahan jihad Tabuk diselesaikan dengan hasil telah menyerah total pasukan romawi, bahkan ada pembayaran upeti (jizyah) dari raja Romawi Hiraklius. Kira kira kurang 1 hari perjalanan menuju Madinah, Rasululloh SAW mengutus utusan untuk melihat situasi sekitar masjid Quba dan masjid baru itu. Yang jelas masjid itu dibangun tanpa sepengetahuan Beliau SAW. Dengan rentang jarak yang sudah dekat itu, turun wahyu yang meberitakan bahwa itu termasuk masjid Dhiror (masjid yang fungsinya berlawanan dengan umumnya masjid muslimin). Justru di masjid itu digunakan untuk : menghasut agar para sahabat sahabat setia berpecah belah serta menyimpangkan ajaran islam yang murni (bahasa saat ini : deradikalisasi). Keputusan Nabi Muhammad SAW akhirnya bulat sesuai perintah (wahyu) yakni masjid itu dihancurkan bahkan dengan cara dibakar agar tak tersisa bekas bekas bangunannya.

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ

إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang Mukmin), untuk kekafiran dan memecah belah antara orang-orang Mukmin serta menunggu kedatangan orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah,”kami tidak menghendaki selain kebaikan.”Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)....QS At Taubah 107

Kemudian ayat berikutnya : 108 dengan tegas melarang untuk sholat di masjid yang didirikan para munafikin yang dipelopori pendeta Abu 'Amir itu, Adapun utusan Nabi SAW terdiri 2 orang yakni : Mâlik bin Dukhsyum saudara Bani Salim dan Ma’an bin Adi seraya berkata kepada mereka berdua,

Pergilah kalian ke masjid yang didirikan oleh orang-orang dzalim (masjid dhirâr), kemudian hancurkan dan bakarlah

Maka keduanya pun berangkat; sesampainya di perkampungan Bani Sâlim, Mâlik berkata kepada Ma’an, “Tunggu sebentar, aku akan mengambil api dari rumah keluargaku.” Sesaat kemudian dia keluar dengan membawa pelepah kurma yang dibakar dan berjalan dengan Ma’an menuju masjid itu; lalu membakar dan menghancurkannya, sehingga orang yang berada di dalamnya (berlarian) keluar. Sedang Abu 'Amir sendiri, sempat bernaung di romawi namun akhirnya tidak lama mati karena doa Nabi Muhammad SAW juga.

Tugas berikutnya, di tahun yang sama Rasululloh SAW mengutus 2 sahabat besar Abu  Bakar RA dan Ali Bin Abi Tholib RA bersama rombongan (yang nanti sambil beribadah haji) untuk mengadakan perjanjian masyarakat Makkah yang masih tersisa. Kenapa demikian ?. Karena didapati sebagian warga Makkah meski sudah menyerah total dan sebagian besar sudah syahadat, kebiasaan thowaf sekitar ka'bah ada yang masih telanjang. bahkan punya lafadz talbiyah sendiri yakni :

Labbaik Allohumma Labbaiik....Wa Syariika Laka Huwa......!!!

kalimat kedua artinya rancu yakni : Dan Sekutu itu ya Engkau ya Alloh. 

Menyebut atau mengakui Tuhan sekaligus mengakui punya sekutu (dengan nama nama patung). Inti perjanjian itu adalah : masuk islam atau perang, dengan tempo maksimal 4 bulan sejak kedatangan Imam Ali RA bersama Abu Bakar RA serta rombongan yang berhaji. Di samping itu beberapa utusan ini mengajarkan ajaran islam serta wahyu yang barusan turun berkenaan perjanjian tersebut (tempo 4 bulan berjalan) dalam rangka untuk memilih atau bersikap. Dengan perjanjian ini, diharapkan tahun depan (10H) saat Rasululloh SAW situasi, kondisi, dan domisili sudah bebas dari orang orang yang masih telanjang saat berada di seputaran ka'bah.