Khusus spesial ramadhan, masjid Riyadh Solo mengkhususkan untuk majelis tafsir Al Quran dengan kitab sofwatut tafasir  Karya Imam Ashobuny. Ulama besar yang belum lama wafat, cukup piawai dalam menghasilkan karya besar Sofwatut Tafasir yang menghimpun berbagai karya Ulama Ulama Salaf, lalu Beliau berikan komentar dalam susunan serta kesimpulan semisal kerja adalah padat karya, dalam hal ini padat berbobot. Disertai rangkuman sebab turunnya ayat, telaah balaghoh, hikmah dibalik ayat serta sedikit lughoh (nahwu shorof) menjadikan maha karya Ulama zaman moderen cukup mengagumi Ulama zaman akhir. Nama lengkap beliau penyusun adalah Prof. Dr. Muhammad Bin Ali Bin Djamil Asshobuny. 

Penyusun Sofwatut Tafasir yang belum lama wafat 

Di perkampungan Habaib Pasar Kliwon Solo, kegiatan ramadhan memang cukup kental dan padat pasca dibukanya PPKM dan kelonggaran prokes. Paling padat adalah masjid Assagaf yang hampir tiap hari fullday sepanjang ramadhan dimulai pukul 12.00 siang dengan kajian tafsir kitab utama Sofwatut Tafasir juga. Namun narasumber bergantian. Berakhir dari masjid Assagaf, dilanjutkan tafsir di masjid Riyadh yang terkenal dengan haul tiap tahunnya alm Habib Ali Al Habsy yang wafat di Yaman. Majelis Tafsir Al Quran SofwatutTafasir ramadhan ini berlangsung pukul 14.00 hingga waktu Ashar tiap hari kecuali Jumat dan Ahad libur. 

Sebagai informasi tambahan, tahun kemarin sempat pula diadakan haulnya yang ke -110. Majelis tafsir masjid Riyadh memang sudah dirintis oleh alm Habib Alwi Al Habsy, ayahanda dari alm Habib Muhammad Anies Al Habsy yang akhirnya haul itu masuk program cagar budaya Solo (dikelola manajemen oleh pemkot dari sisi sarana prasarananya). 


Baru mengikuti majelis ini belum genap 3 tahun namun aroma dan nuansa habaib memang cukup familier meskipun secara pribadi cahpondokkan memang asli jawa, akan tetapi seakan akan terbawa nuansa sastra arab nya (memori saat masih SMA) oleh pelajaran  alm KH Rosidi Asrofi, mantan Direktur ponpes As Salam Kartasura. Sepertinya sudah mewadahi berbagai kitab untuk kitan Sofwatut Tafasir itu buat materi tafsir.  Keistimewaan majelis ramadhan ini, memang dengan nara sumber keluarga langsung dari alm Habib Anies, yakni oleh Habib Ali yang merupakan generasi cucu.  Meskipun sebagai penyimak sekaligus asisten pembaca (Qori') cukup membuat cahpondokkan berbesar hati sekaligus rasa berat untuk selalu beristiqomah. Semoga majelis ramadhan ini masih berkelanjutan dimasa masa mendatang, Amin. Adapun hari hari normal diluar ramadhan, biasanya majelis tafsir Al Quran Sofwatut Tafasir berlangsung tiap hari Sabtu dengan narasumber utama Habib Ali Al Habsy serta terkadang bergantian dengan Habib Muhammad Bin Husein Al Habsy. Nama yang terakhir (Habib Muhammad) memang mulai akrab dengan beberapa kalangan di daerah daerah (pelosok) sekitar Solo dan sekitar nya karena cukup luwes dari sisi bahasa jawa halus (kromo inggil).