Mencoba untuk menuliskan agar bermanfaat kepada mereka khususnya yang tengah menghadapi wabah C-sembilan belas akhirnya berakhir di tempat manapun pasien dirawat. Ide tersebut berdasarkan sebuah postingan video di grup CB Indonesia yang mengunggah video pembungkusan jasad yang kemungkinan besar akibat virus yang mendunia itu. Belum ada keterangan dimana video itu diunggah, akan tetapi berdasar pembicaraan antara yang merawat atau bahkan ada anggota keluarganya (menangis), atau minimal mengenal dengan pasien yang bersangkutan. Yang sudah meninggal tentu saja sudah melewati masa sulit (sakit), akan tetapi hak dari si mayit tentu saja tetap diperlakukan dengan manusiawi. Apakah hal itu memang sudah menjadi SOP nya ? 

Al Bukhory dalam sohihnya sempat mencamtumkan bahasan tentang seseorang apabila tidur dan ternyata itu adalah akhir daripada seseorang itu. Rosululloh SAW memberikan pelajaran doa yakni sebelum tidur agar membaca ini, bilamana berakhir dengan kematian maka sang jasad sudah dalam keadaan suci (fitroh) disamping sebaiknya didahului dengan wudhu lebih dulu sebelum tidur (wudhu sebagaimana untuk sholat wajib dan sholat sunnah). Penulis justru menemukan hadist tsb di Kitab Wudhu di akhir hadist menjelang Kitab Mandi (bahasan baru). 

Bilamana pasien sebagaimana video yang ada di postingan, tentu saja tidak pernah terpikirkan untuk melakukan wudhu lebih dahulu karena situasi serta kondisi yang tidak pernah diduga, maka sebagai anggota keluarga terutama muslim silakan saja melakukan pembacaan doa yang pernah diajarkan Nabi Muhammad SAW, mengantisipasi apabila tidur atau bahkan sakit nya menjadi akhir dari kehidupan yang bersangkutan. Tulisan Doa Nabi Agar Jasad Telah Wafat Menjadi Suci, sebagai usaha untuk mengamalkan sebagian kecil dari warisan Beliau berupa ilmu dan doa yang tentu saja bisa diamalkan siapa saja. Adapaun secara lengkap materi doa itu ada dalam hadist Bukhori bernomor 239 (seperti lampiran). Sedangkan di kitab asli Sahih Bukhori ada di nomor hadist : 247

sebuah pemandangan ruang jenazah di RS


kutipan doa nabi yang ada di Bukhory


Nilai yang terkandung dari doa tersebut hampir sama seperti syahadat, hanya redaksi memang agak beda. Yakni mengokohkan akan 3 hal 

1. Kebenaran akan Kitab (Al Quran) yang Alloh SWT turunkan

2. Kebenaran akan Nabi Muhammad SAW sebagai Utusan Alloh SWT

3. Siapa saja membaca ini dan berakhir wafat dianggap fitroh (suci) jasadnya

terjemahan hadist 247 sahih bukhory

Demikian tulisan singkat tentang doa yang diajarkan langsung Rasululoh SAW khususnya kepada pasien atau siapa saja, menjelang tidur pada umumnya atau dengan keadaan apapun dalam keadaan berbaring serta belum sempat berpesan penting semacam wasiat (diluar warisan). Yang masih sehat bisa mendoakan kepada pasien yang sudah tak berdaya dengan niyatan sebagaimana termaktub dalam hadist diatas (sebagai wasilah untuk mereka yang sudah menghadapi saat saat kritis). Sehingga apapun keadaannya si mayit, yang hidup tidak perlu lagi untuk memberikan penilaian yang kemungkinan kurang bagus (efek) terhadap keluarga yang ditinggalkan. Secara dien (agama) sudah dalam keadaan bersih dan suci.